Aneka ragam makanan ringan yang digoreng atau biasa disebut
gorengan dapat dengan mudah kita temui. Banyak yang mengatakan makanan jenis
ini tidak sehat, karena kandungan minyak yang tinggi dalam gorengan bisa
menaikan kadar kolesterol. Namun ternyata tidak banyak yang peduli. Gorengan
masih tetap diminati. Selain rasanya, gorengan juga disukai karena renyah dan
gurih.
Renyah dan gurih yang ditemui di gorengan yang dijual di pinggir jalan selain mengandalakan bumbu, tidak sedikit pedagang yang menambahkan plastik dalam minyak goreng yang mendidih. Plastik dicampur bersamaan saat pedagang menuang minyak goreng ke dalam wajan.
Plastik yang meleleh bersamaan dengan minyak goreng yang mulai panas dapat membuat makanan yang digoreng renyah. Gorengan akan tahan lama dan tidak melempem jika diletakkan di udara terbuka selama beberapa waktu. Bahkan rasa plastikpun tidak terasa.
Renyah dan gurih yang ditemui di gorengan yang dijual di pinggir jalan selain mengandalakan bumbu, tidak sedikit pedagang yang menambahkan plastik dalam minyak goreng yang mendidih. Plastik dicampur bersamaan saat pedagang menuang minyak goreng ke dalam wajan.
Plastik yang meleleh bersamaan dengan minyak goreng yang mulai panas dapat membuat makanan yang digoreng renyah. Gorengan akan tahan lama dan tidak melempem jika diletakkan di udara terbuka selama beberapa waktu. Bahkan rasa plastikpun tidak terasa.
Ulah sebagian pedagang gorengan ini tentu saja merugikan masyarakat karena dapat mengancam kesehatan.
Penggunaan plastik saat menggoreng sangat berbahaya. Plastik mengandung zat karsiogenik yakni bahan bahan yang bisa menyebabkan penyakit kanker. Memang penyakit ini tidak muncul dalam waktu singkat. Pertumbuhan sel kanker berlangsung dalam waktu cukup lama.
Gurih menjadi salah satu faktor dagangan laris. Tetapi renyah karena plastik yang sangat membahayakan kesehatan tentu bukan pilihan bijak. Faktor sulitnya membedakan antara gorengan aman dengan yang berbahaya membuat masyarakat harus lebih berhati hati. Tidak ada salahnya jika membuat gorengan sendiri yang pasti terjamin kebersihan dan kesehatannya.
Faktor penyebab dari banyaknya
pelaku bisnis gorengan melakukan pencampuran plastik ke gorengan yang di
jualnya.
Kondisi cuaca di Indonesia seringkali membuat makanan yang
dimasak, khususnya dengan cara digoreng, cepat layu atau melempem. Sejumlah
pedagang gorengan menggunakan campuran plastik saat menggoreng untuk membuat
makanan tetap renyah dan gurih serta tidak cepat melempem. Padahal penggunaan
campuran plastik berbahaya bagi kesehatan.
Cara mengatasinya.
Hasil gorengan yang menggunakan minyak dicampur plastik
dengan yang tidak memang sulit dibedakan. Rasanya pun bahkan persis sama. Namun
jika diperhatikan lebih teliti, warna gorengan lebih pucat dan bagian dalamnya
tidak kering.
Salah satunya adalah kesadaran dari si pedagang itu sendiri,
dikarena kan sangat amat berbahaya bila pelastik di diolah/dicampur dengan
gorengan masuk ke dalam tubuh kita.
BPOM harus sidak langsung ke lapangan untuk menguji
sampel-sampel gorengan pada pedagang gorengan di yang ada di pinggir jalan, dan
memberikan sangsi/arahan ke si pedagang nakal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar